Oleh: Liling Dwi Harini
(Ketua BSO BPeDa LDK UKDM UPI 2014)
Intifadhoh. Tiada yang dapat
dilakukan diri ini selain berusaha untuk ikut andil dalam pembebasan Palestina.
Apapun caranya, kuncinya bangkit dan sinergis dalam Shaff yang teratur. Dengan
atau tanpa peran serta pemerintah, aksi-aksi umat Islam dari indonesia untuk
palestina akan selalu dibumingkan sampai bebasnya hak rakyat palestina akan
agama, negara, dan hidupnya.
Isu ini pun menjadi bahan celaan bagi sebagian
kalangan negeri ini yang mati rasa. Entah apa motifnya, yang saya tahu sejarah
mencatatnya. Bahwa, meski palestina dijajah oleh Zionis tiga tahun setelah
Indonesia merdeka, Palestina bersama negara-negara Arab adalah negara yang paling
awal mengakui dan mendukung kemerdekaan Indonesia. Bukankah Indonesia punya
tanggung jawab moral terhadap negeri kiblat pertama ?
Ini tindakan nyata untuk
membantu tanah kelahiran para Anbiya
yang diberkahi. Bukan hanya membangun citra seperti para penguasa yang larut
dalam polemik pengakuan negara palestina di PBB. Tapi kami mencoba membantu
Palestina di Shaf kedua dan seterusnya dengan harta dan jiwa kami.
Karena palestina-khususnya
masjidil Aqsha- bagian dari iman seorang muslim (Juz’min ‘aqidatunaa), maka
cara membantu dan membelanya adalah dengan jihad. Jihad dengan do’a, jihad
dengan informasi, jihad dengan harta, jihad dengan bantuan kemanusiaan, dan
jihad dengan nyawa, seperti yang diajarkan Rasul kepada sahabatnya, umatnya dan
yang mengikuti jejaknya.
Nurul fikri bekerja sama dengan FSLDK
Bandung Raya dan KNRP menyelengggarakan aksi solidaritas palestina. Bertempat
di Sasana Budaya Ganesha Bandung. Tanggal 15 Juni 2014 pukul 08.00-12.00.
menghadirkan Kang Aher gubernur Jawa Barat, Izzatul Islam, Shoutul Harakah,
Opick, Fadly Padi, Ebit Beat A, dll. Selain konser amal, terdapat pula
pelantikan ketua KNRP Jabar yang baru. Ustadz Putra Sulung baginda, dosen
Bahasa Jerman UPI, Pembina LDK UKDM UPI, dan sekaligus Ketua KNRP Jabar yang
baru. Dihadiri lebih dari 7000 orang. Acaranya sangat ramai dan khidmat. Semua
orang terhanyut dalam suasana gentar aksi kemanusiaan. Saling berlomba untuk
membawa infaq terbaiknya. Dahulu ada gerakan One Man One Dollar. Saat ini
gerakan itu berubah menjadi One Man one million. Buktinya saat dilelang ‘siapa
yang akan menginfakkan hartanya 1 juta silahkan naik ke atas panggung?’
serentak ratusan manusia menghampiri panggung. Dari mulai anak kecil sampai
dewasa turut andil dalam agenda tersebut. Allah, sungguh Engkau Maha Kaya. Ada
satu LDK yang buatku takjub, 45 juta mampu dikumpulkan oleh LDK Universitas
Siliwangi Bandung. Ratusan juta berhasil dikumpulkan dari tangan-tangan donatur
di Bandung Raya. kawan, ini bukan hanya sekedar tuntutan rasa kemanusiaan tapi
ini adalah dorongan iman. Ada masyarakat yang sibuk berlomba membantu
palestina.
Tapi ada juga yang sibuk mencela. Teruslah bergerak membantu hak
mereka. Di shaf terdepan ada para ulama dan mujahidin. Di shaf kedua ada kita,
bersama muslimin yang lain. Jika tidak mampu berperang di tanah lapang. Maka
berperanglah dengan jalan yang lain. (BPDa-Liling)