oleh Galih Kurniawan
(Ketua Umum
LDK UKDM UPI 2015, Mahasiswa Departemen Ilmu
Komunikasi 2012)
“Iqro!” begitu bunyi wahyu pertama
yang diturunkan Allah SWT kepada Muhammad SAW. Maknanya adalah menyuruh kepada
muhammad untuk membaca. Membaca apa? Membaca dengan menyebut nama Tuhan yang
menciptakan. Maksudnya, Allah menyuruh kita untuk membaca dengan niat untuk
beribadah.
Manusia memiliki akal pikiran yang
harus diisi dengan ilmu sehingga dapat digunakan untuk beribadah kepada Allah.
Salah satu media untuk mendapatkan ilmu tersebut adalah dengan membaca buku.
Sebagian orang sudah mengetahui
urgensi membaca buku, sebagian lagi belum bahkan belum mengetahui bagaimana
cara mengawali dan menumbuhkan minat membaca sehingga menjadi sebuah kebiasaan.
Berikut ini ada beberapa tips
bagaimana mengawali dan menumbuhkan minat membaca :
a.
Mengawali dari membaca buku
yang ringan terlebih dahulu
Buku yang memiliki bobot
yang berbeda. Bobot yang dimaksud dapat kita ibaratkan seperti buku SD, SMP,
SMA, dan Universitas. Setiap tingkatan memiliki bobot konten yang berbeda. Selain
itu, bobot yang dimaksud dapat kita analogikan pula seperti pelajaran matematika
mengenai pengenalan lambang matematika, aljabar, hingga statistika.
Membaca buku yang baik adalah membaca buku secara bertahap, dimulai dari yang ringan hingga berat. Jika saat pertama kali membaca buku sudah membaca buku yang berat atau tidak dimengerti, biasanya kita menjadi cepat bosan atau cape untuk membaca buku. Oleh karena itu, patut diketahui bobot buku tersebut.
b.
Ada waktu bertahap membaca
buku
Tips kedua dalam mengawali
kebiasaan membaca adalah memiliki waktu yang bertahap dalam membaca buku. Maksudnya,
saat mengawali membaca buku, awali dari waktu yang dirasa tidak memberatkan.
Lakukan beberapa kali
sehingga waktu awal yang dimiliki menjadi kebiasaan dan tidak terasa
memberatkan. Setelah itu, coba untuk menambah waktu membaca. Misalnya jika
awalnya 10 menit perhari, mungkin bisa ditingkatkan menjadi 20 menit perhari.
Membaca buku dimulai dari
kenyamanan diri kita sendiri. Beban waktu yang besar, akan memberatkan kita
juga. Oleh karenanya, waktu membaca diatur bertahap. Jika sudah terbiasa dan
tidak terasa memberatkan, kita dapat menaikkan waktu membaca buku setiap hari.
c.
Membaca buku yang disukai
terlebih dahulu
Jumlah dan jenis buku amat
sangat banyak. Terkadang kita sulit memulai dari buku apa kita harus
membacanya. Untuk itu, mulailah membaca dari buku yang disukai terlebih dulu.
Jika kita menyukai bidang sastra maka awalilah dari buku-buku tersebut.
Dengan mengawali dari
membaca buku yang disukai, harapannya muncul keinginan membaca yang besar.
Selanjutnya, karena ilmu tidak berdiri sendiri, maka ilmu akan merambat kepada
ilmu lain.
Contohnya bila kita mengawali
membaca dari buku sastra, diharapkan akan tumbuh ketertarikan untuk membaca
biografi penulisnya (biografi). Bisa jadi kita mencari darimana ia berasal
(geografi). Selain itu, bisa jadi kita membaca sejarah sastrawan besar
(sejarah) yang yang ada di dunia.
Dengan demikian, lambat
laun, minat membaca kita akan tumbuh.
d.
Mempunyai visi yang besar
Kita harus bertanya terlebih
dahulu, mau jadi apa kita. apakah mau jadi pengusaha, pendidik, arsitek,
pejabat, atau menjadi pengangguran? Kita dapat mencari terlebih dahulu
referensi mengenai tokoh yang memiliki mimpi besar seperti Nabi Muhammad SAW, Umar
Bin Khattab, Shalahuddin Al-Ayubi, Umar Bin Abdul Aziz, dll.
Memiliki visi menjadi hal
yang penting. Hal ini karena biasanya orang
yang tidak memiliki mimpi besar, hidup sebagai manusia yang tidak memiliki
kemanfaatan yang besar bagi sesama. Hal tersebut akan membuat masyarakat
menjauh dari orang seperti itu.
Pepatah mengatakan bahwa
mimpi besar akan mendorong pemimpi untuk bekerja besar. Maksudnya, dengan
memiliki mimpi yang besar maka kita akan terdorong untuk mewujudkan mimpi-mimpi
tersebut. Dengan itulah akan muncul dorongan untuk membaca buku yang berkaitan
dengan mimpi yang ingin kita capai.
e.
Miliki mentor
Tips terakhir dari bagaimana
cara menumbuhkan kebiasaan membaca adalah memiliki mentor. Mentor baca
berfungsi sebagai sahabat, orang tua, dan ulama bagi kita. Mereka dapat mengarahkan,
tempat curhat, memberikan masukan, dll.
Kita dapat mencari mentor
yang kita kenal. Mereka adalah orang yang memiliki kemampuan dan keinginan
lebih dalam membaca dan bersedia untuk menajdi mentor baca kita. Dengan adanya
mentor, maka progres bacaan kita akan termonitoring sehingga mentor dapat
memberikan masukan untuk kita.
f.
Mengawali dari saat ini
Tips terakhir dari artikel
ini adalah mengawali dari saat ini. Bagaimanapun perencanaan dibuat dengan
matang, hal itu tidak akan terwujud bila tidak dimulai. Hal ini senada dengan
pepatah yang mengatakan bahwa, “perjalanan seribu langkah diawali dari langkah
pertama.”
Demikian tips bagaimana memulai
kebiasaan membaca. Semoga bermanfaat. :D
2 comments
Mantaaap pak ketum (y) :D
Semoga kebiasaan baik ini bisa diaplikasikan oleh seluruh anggota keluarga LDK UKDM UPI pd khususnya dan oleh seluruh mahasiswa UPI pd umumnya.. aamiin..
Salam Literasi! :D
Aamiin teh nida.. :)