Laman

Karena Islam Milik Kita Semua

Senin, 02 Februari 2015

Tips Menumbuhkan Minat Membaca




oleh Galih Kurniawan
(Ketua Umum LDK UKDM UPI 2015, Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi 2012)

“Iqro!” begitu bunyi wahyu pertama yang diturunkan Allah SWT kepada Muhammad SAW. Maknanya adalah menyuruh kepada muhammad untuk membaca. Membaca apa? Membaca dengan menyebut nama Tuhan yang menciptakan. Maksudnya, Allah menyuruh kita untuk membaca dengan niat untuk beribadah.

Manusia memiliki akal pikiran yang harus diisi dengan ilmu sehingga dapat digunakan untuk beribadah kepada Allah. Salah satu media untuk mendapatkan ilmu tersebut adalah dengan membaca buku.

Sebagian orang sudah mengetahui urgensi membaca buku, sebagian lagi belum bahkan belum mengetahui bagaimana cara mengawali dan menumbuhkan minat membaca sehingga menjadi sebuah kebiasaan.

Berikut ini ada beberapa tips bagaimana mengawali dan menumbuhkan minat membaca :
a.   Mengawali dari membaca buku yang ringan terlebih dahulu
Buku yang memiliki bobot yang berbeda. Bobot yang dimaksud dapat kita ibaratkan seperti buku SD, SMP, SMA, dan Universitas. Setiap tingkatan memiliki bobot konten yang berbeda. Selain itu, bobot yang dimaksud dapat kita analogikan pula seperti pelajaran matematika mengenai pengenalan lambang matematika, aljabar, hingga statistika.

Membaca buku yang baik adalah membaca buku secara bertahap, dimulai dari yang ringan hingga berat. Jika saat pertama kali membaca buku sudah membaca buku yang berat atau tidak dimengerti, biasanya kita menjadi cepat bosan atau cape untuk membaca buku. Oleh karena itu, patut diketahui bobot buku tersebut.

b.   Ada waktu bertahap membaca buku
Tips kedua dalam mengawali kebiasaan membaca adalah memiliki waktu yang bertahap dalam membaca buku. Maksudnya, saat mengawali membaca buku, awali dari waktu yang dirasa tidak memberatkan.
Lakukan beberapa kali sehingga waktu awal yang dimiliki menjadi kebiasaan dan tidak terasa memberatkan. Setelah itu, coba untuk menambah waktu membaca. Misalnya jika awalnya 10 menit perhari, mungkin bisa ditingkatkan menjadi 20 menit perhari.

Membaca buku dimulai dari kenyamanan diri kita sendiri. Beban waktu yang besar, akan memberatkan kita juga. Oleh karenanya, waktu membaca diatur bertahap. Jika sudah terbiasa dan tidak terasa memberatkan, kita dapat menaikkan waktu membaca buku setiap hari.

c.    Membaca buku yang disukai terlebih dahulu
Jumlah dan jenis buku amat sangat banyak. Terkadang kita sulit memulai dari buku apa kita harus membacanya. Untuk itu, mulailah membaca dari buku yang disukai terlebih dulu. Jika kita menyukai bidang sastra maka awalilah dari buku-buku tersebut.

Dengan mengawali dari membaca buku yang disukai, harapannya muncul keinginan membaca yang besar. Selanjutnya, karena ilmu tidak berdiri sendiri, maka ilmu akan merambat kepada ilmu lain.

Contohnya bila kita mengawali membaca dari buku sastra, diharapkan akan tumbuh ketertarikan untuk membaca biografi penulisnya (biografi). Bisa jadi kita mencari darimana ia berasal (geografi). Selain itu, bisa jadi kita membaca sejarah sastrawan besar (sejarah) yang yang ada di dunia.
Dengan demikian, lambat laun, minat membaca kita akan tumbuh.

d.   Mempunyai visi yang besar
Kita harus bertanya terlebih dahulu, mau jadi apa kita. apakah mau jadi pengusaha, pendidik, arsitek, pejabat, atau menjadi pengangguran? Kita dapat mencari terlebih dahulu referensi mengenai tokoh yang memiliki mimpi besar seperti Nabi Muhammad SAW, Umar Bin Khattab, Shalahuddin Al-Ayubi, Umar Bin Abdul Aziz, dll.

Memiliki visi menjadi hal yang penting. Hal ini karena biasanya orang yang tidak memiliki mimpi besar, hidup sebagai manusia yang tidak memiliki kemanfaatan yang besar bagi sesama. Hal tersebut akan membuat masyarakat menjauh dari orang seperti itu. 

Pepatah mengatakan bahwa mimpi besar akan mendorong pemimpi untuk bekerja besar. Maksudnya, dengan memiliki mimpi yang besar maka kita akan terdorong untuk mewujudkan mimpi-mimpi tersebut. Dengan itulah akan muncul dorongan untuk membaca buku yang berkaitan dengan mimpi yang ingin kita capai.

e.   Miliki mentor
Tips terakhir dari bagaimana cara menumbuhkan kebiasaan membaca adalah memiliki mentor. Mentor baca berfungsi sebagai sahabat, orang tua, dan ulama bagi kita. Mereka dapat mengarahkan, tempat curhat, memberikan masukan, dll.

Kita dapat mencari mentor yang kita kenal. Mereka adalah orang yang memiliki kemampuan dan keinginan lebih dalam membaca dan bersedia untuk menajdi mentor baca kita. Dengan adanya mentor, maka progres bacaan kita akan termonitoring sehingga mentor dapat memberikan masukan untuk kita.

f.     Mengawali dari saat ini
Tips terakhir dari artikel ini adalah mengawali dari saat ini. Bagaimanapun perencanaan dibuat dengan matang, hal itu tidak akan terwujud bila tidak dimulai. Hal ini senada dengan pepatah yang mengatakan bahwa, “perjalanan seribu langkah diawali dari langkah pertama.”


Demikian tips bagaimana memulai kebiasaan membaca. Semoga bermanfaat. :D
Facebook Twitter Google+

2 comments

Mantaaap pak ketum (y) :D

Semoga kebiasaan baik ini bisa diaplikasikan oleh seluruh anggota keluarga LDK UKDM UPI pd khususnya dan oleh seluruh mahasiswa UPI pd umumnya.. aamiin..

Salam Literasi! :D

Back To Top